Horay! Akhirnya terbit juga!
Buku ini adalah eksperimen
pertama saya sebagai co-writer. Tapi
saya kerjakan dengan sepenuh hati, lo. Jadi saya jamin pasti tidak akan
menyesal membaca kisah penuh inspirasi ini.
Bermula saat saya sedang ujian,
tiba-tiba sebuah pesan fb masuk. Ternyata pesan Mbak Andar dari Penerbit Tiga
Ananda. Beliau meminta saya menjadi co-writer seorang anak berprestasi yang
berdomisili di daerah Tangerang.
Sebenarnya ini untuk kali kedua Mbak
Andar menawari saya. Tapi, pada kesempatan pertama terpaksa saya lepas karena
mendesaknya deadline serta waktu luang si anak yang hanya bisa wawancara saat weekdays saja. Sedangkan sehari-hari saya
bekerja di kantor dan saat weekend
pun saya kuliah. Kesimpulannya, belum berjodoh.
Tapi kali ini jadwal si anak fleksibel. Tanpa banyak pikir saya langsung
terima tawaran Mbak Andar. Sebenarnya saya banyak merenung setelah menolak
tawaran pertama.
Kesannya kok saya seperti tidak serius menulis, sampai-sampai menolak sebuah peluang emas. Sungguh, kalau ditanya sampai saat ini pun saya masih menyesal. Akhirnya saya putuskan, jikalau ada lagi sebuah tawaran seperti itu, mau hari apa pun, pasti akan saya terima.
Singkatnya Mbak Andar mengirim beberapa file pdf mengenai konsep dan contoh
penulisannya. Sempat terkejut
karena contoh-contoh tersebut ternyata karya teman-teman yang sudah sangat saya
kenal. Mereka adalah Uni Dian
Iskandar dan Mbak Veronica Widiastuti. Wah, kejutan!
Setelahnya proses berjalan lancar. Walaupun sebelumnya tidak tahu daerah
Tangerang, tapi ada teman saya yang bersedia mengantar. Jadi tidak tersesat,
deh. Hehehe.
Keluarga Wibi sangat ramah. Menyenangkan bisa berada di tengah-tengah
keluarga mereka. Senang pula berbicara mengenai otomotif dengan Pakde Bei (saya
sendiri lulusan SMK Otomotif, jadi sedikit nyambung). Senang juga ngobrol ringan tentang pendidikan dengan
Ibu Diana (selalu menyenangkan berbicara dengan praktisi, mengingat saya juga
sedang belajar untuk menjadi seorang guru). Dan yang lebih menyenangkan lagi
mengobrol dengan Wibi.
Walau pertama kesannya malu-malu tapi akhirnya kami bisa berbicara santai. Wibi
beberapa kali memperlihatkan koleksinya kepada saya. Seberapa hebatnya prestasi
dan usaha Wibi meraihnya bisa dibaca dalam buku ”Berwirausaha Dengan Hobi”. Dapatkan di toko-toko buku terdekat, ya. Pasti
sangat mengisnpirasi. ^_^
Oh, ya. Saya di sini hanya membantu "merapikan" tulisan Wibi. Merangkainya hingga urut kejadian per kejadian. Jadi, secara keseluruhan ini adalah karya Wibi.
Happy reading. ^_^
Happy reading. ^_^