Yang Tidak Terlupakan dalam Perjalanan ke Ciwidey
- Ditipu
     sopir bus. Dipaksa naik bus jurusan Jakarta-Garut dengan biaya Rp. 42.000/orang.
     Sudah begitu dioper pula di gerbang tol masuk Kota Bandung. Bayar lagi ke
     bus lain Rp. 5.000/ orang.
 
- Ketemu
     sopir angkot yang ngotot banget tawarin carteran.
 
- Panas dan
     pengapnya Colt L300 (Tapi di sini doang gw bisa tidur).
 
- Dinginnya
     Ranca Upas
 
- Lagit
     bertabur bintang ala planetarium di Ranca Upas.
 
- Malam di
     Ranca Upas terasa lama banget (Tanya jam mulu, kok gak pagi-pagi, yak?)
 
- Hangatnya
     api unggun menemani sampai pagi.
 
- Bukannya
     bakar jagung, ubi, atau ayam. Tapi malah bakar kaos-kaki sama sepatu
     karena basah. (Mana bisa dimakan!)
 
- Cuma makan
     di Ranca Upas makan mie rebus enggak usah ditiup.
 
- Semua
     serba dingin. Baju dingin, air dingin, badan dingin, roti dingin, nasi
     dingin, dan otak dingin.
 
- Semua
     serba stroberi (Buah, manisan, dodol, jus, sampai bantal bentuk stroberi)
 
- Indahnya
     kawah putih dan ekstremnya naik ontang-anting.
 
- Coki-coki
     butuh perjuangan ekstra untuk memakannya.
 
(Catatan Deshinta)
 
 
 
 
 
 
  
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar